SELAMAT DATANG KAWAN DI BLOG YANG SEDERHANA INI. J U A N D A
banner islam photo: islam is my faith ISLAM-BANNER.gif

psikologi

berdamai dengan masalah

“Berdamai dengan masalah bukan berarti kepasrahan hidup atas apa yang terjadi pada diri kita, tapi lebih pada pemahaman bahwa dalam masalah ada sebuah kekuatan yang besar yang dapat kita manfaatkan, masalah adalah gudang analisis dalam hidup kita, dia adalah referensi yang orisinil dan unik dalam perjalanan hidup umat manusia, sekalipun begitu banyak orang tak mengharapkan keberadaannya”
Hidup ini memang butuh perjuangan yang keras, tabah, sabar dan yang pastinya ada ikhtiar kepada Sang Khalid, demi hari-hari kedepan dan pengharapan yang lebih baik. Ikhtikad baik dan apapun namanya yang berhubungan dengan itu akan selalu mendapat tempat yang pantas dalam kehidupan kita. Terlepas dari semua problem yang mendera kita, maka akan selalu semangat, motivasi, dan inspirasi untuk kita yang ingin keluar dari lubang jarum kehidupan ini. Dan dalam perkembangan selanjutnya akan berada pada puncak piramida kehidupan kita, entah pada level sukses dalam pandangan kita atau ataupun tidak.
Dalam perjalanan kedepannya, aku berharap suatu hari nanti Aku akan masuk atau hidup disebuah kehidupan bersama orang lain ataupun orang disekitarku yang tak ingin aku lupakan karena dia begitu penting. Aku ingin melakukan sesuatu yang monumental dengan hasil mahakarya yang luar biasa seperti Tuhan menganugerahkan aku jiwa yang tak kenal lelah, pantang menyerah, dan penuh rasa optimistis . Aku tak melihat tujuan hidup lain setidaknya sampai hari ini, kecuali Aku dapat melakukan sesuatu yang lebih baik ataupun berharga dari kebanyakan orang selama ini, atau melakukan sesuatu sekalipun itu kecil dalam pandangan orang lain, dimana orang lain tak dapat melakukan hal itu. Oleh karena itu, dibutuhkan semangat dan kerja keras untuk membangun perspertif yang ideal dan inovatif dalam menyikapi hidup ini yang sadar atau tidak memang agak rentang dengan opini-opini yang spekulatif, terlebih diperhadapkan pada realitas yang kompleks sehingga sudut pandang yang berbeda akan jadi bahan pertimbangan bagi masing-masing individu dalam penilaian sesuatu.
Sampai hari ini aku tetap bangga dengan dengan segala pencapaian yang kuraih terlepas dari berbagai kekurangan yang ada, karena kuanggap itu bagian dari cerita perjalanan hidup dan akan tetap jadi memori yang indah dan pantas diapresiasi sepanjang masa. Terkadang disuatu waktu yang penuh kesunyian dan keheningan aku menangis dan mengadu dihadapaNya, bukan karena untuk menyesali apa yang kualami atau terjadi pada diriku, tetapi aku menyesal kenapa, aku masih belum menjadi hambaNya yang ikhlas menerima kenyataan, bukankah dengan cintaNya juga, aku masih bisa mengadu kepadaNya, akan tapi itulah sisi hidup kita sebagai mahluk yang patuh dan taat kepadaNya dengan akal sebagai kelebihan kita dibandingkan dengn mahluk lainnya, yang sepantasnya dipakai untuk berpikir mengenai ciptaannya dengan penuh arif dan bijak , memang ada kalanya kita mengalami kenyataan dan kehidupan yang sulit serta pahit, akan tetapi apapun yang terjadi, aku masih menganggapnya sebagai sesuatu yang terbaik buat kehidupan kedepannya dengan penuh sikap tawakkal meskipun terkadang merasa diperlakukan tak bijak oleh orang-orang sekitanya.
Hidup ini tak lebih dari pergulatan cinta, tahta, dan harta, ada kalanya kita mengintervensi keputusan-keputusan terbaik Tuhan, menolak karyanya dengan akal, kalau itu tak pantas untuk kita, dan pada akhirnya, bersorak, berteriak dan bersenggama dengan nafsu untuk menghakimi bahwa Tuhan tak adil, kadang aku berpikir bahwa Tuhan tak pernah menunjukan jalan mudahnya, pilihan-pilihan yang dijalani selalu begitu sulit dan tanpa simpati, tapi semua itu sirna seiring dengan pola pikir dan pemahaman bahwa Tuhan tidak memberikan sesuatau yang tak bisa disandang hambanya. sehingga kubersyukur padanya karena menyadarkanku diakhir perjalanan dalam persimpangam kekafiran.
 
 
 
 


SIAPA KITA?

Siapakah kita? Jika kita mengetahui diri kita, maka kita mengenal setiap sesuatu sebelum kita dapat menjawabnya, kita harus mengamati tindakan kita. Secara langsung hasilnya adalah pikiran kita dan pikiran tersebut diwarnai oleh kepribadian kita. dalam setiap kebudayaan (cara pandang), sistem pengetahuan atau agama (ideologi) apapun siknifikansinya, maka akan mengenal dunia (ciptaan). Inilah yang menjadi dilema terbesar yang dihadapi manusia, karna lebih sulit dia mengidentifikasi beberapa aspek dalam dirinya dibanding hal-hal lainnya dan selama dia tidak dapat memenuhinya atau menggelisahkannya, maka secara tetap dia mengalami disillusion.
  Jadi apa yang harus kita lakukan dengan pertanyaan ini?.dalam hal apapun kita berusaha, kita akan mencari pengetahuan, setiap tindakan yang diambil manusia, jika diamati secara mendalam pada diri kita, sasarannya menuju pada Self - Fullfilment (aktualisasi diri) melalui pengetahuan. Contohnya seorang yang berbicara dalam suatu pertemuan akan menempatkan dirinya sebagai pembicara dalam masyarakat dengan jenjang yang setara ketergantungan pada tingkat kecerdasan kita, akal (pikiran) atau pada negara dimana kita berada akan selalu membuat kita mencari “Self – Fullfilment”.
Motivasi menuju Self – Fullfilment dapat disusun dalam sebuah hirarkhi. Motif pertama untuk bertindak adalah fisik, hal ini terkait dengan pemeliharaan tubuh. Setiap orang berkeinginan untuk memelihara tubuhnya. Kita butuh makan dan tempat berlindung. Mencoba untuk memenuhi rasa lapar yang dirasakan tubuh setiap hari, tanpa mengetahui siapakah “dia”, namun reaksi yang ditimbulkannya mengejutkan kita. Sifat alamiah ini telah tersimbol dalam kromosom pada setiap manusia yang mana kesadarannya penting untuk memelihara tubuh manusia. Hal ini adalah suatu kemustahilan /tidak dapat dihindari.
Apakah tubuh itu?. Tubuh adalah sebuah instan yang kompleks dari keterkaitan antara sistem fisik dan nonfisik. Ada 5 sistem yang utama yaitu ; sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan, sistem reproduksi, dan sistem saraf. Beberapa diantaranya bersifat kasar, seperti pencernaan ; hal ini bersifat alami, kita memperoleh makanan dari bumi, pada tahap awal (firs-hand), sayuran,atau second-hand, daging. Sistem saraf adalah sangat halus. Berupa jaringan kerja yang kompleks dari jaringan-jaringan elektro magnetik. Semua sistem ini saling berhubungan dengan batas-batas yang halus diantara mereka. Keseimbangan ekologi total terjadi pada kondisi normal ketika kita dalam keadaan sehat dan bahagia (gembira).
Panca indra tersusun secara hirarki mulai dari yang paling kasar ke yang paling halus. Indra perasa merupakan yang paling kasar : membutuhkan perantara zat cair. Agar dapat berasimilasi dengan objeknya. Kemudian indra peraba, penciuman, pendengaran, dan yang terakhir indra penglihatan. Indra inilah yang digunakan untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan lingkungan kita. Kita juga memiliki bagian tubuh lain seperti rambut, kulit, selaput lendir, tulang, dan sum-sum, serta pikiran yang kemudian mempunyai gambaran lebih baik dalam sistem pengetahuan timur, yang disebut ‘Nafs’ pikiran ini mempunyai tingkatan-tingkatan yang akan dijabarkan pada bagian lain buku ini.


Semua orang mempunyai pikiran, untuk lebih memahaminya, kita akan mengartikannya sebagai gerak dari pikiran; pikiran mempunyai memory (seperti komputer) yang dapat menyimpan informasi dari pengalaman masa lalu, tetapi hanya dapat diaktifkan dengan adanya input/proses/output yang dinamis. Kita dapat menggunakannya apabila akal tersebut senantiasa diaktifkan. Dan bergerak secara dinamis. Sebaliknya jika tidak maka akal tersebut akan menjadi tidak berguna. Ketika anda berkata, ‘pikiran saya terganggu’, hal itu berarti bahwa anda tidak dapat mengendalikan pikiran anda secara normal. ‘ saya ingin mempunyai pikiran yang tenang’, berarti anda ingin mengurangi kuantitas aliran pemikiran anda.
Salah satu karakteristik pikiran adalah bergerak/mengalir, sama seperti hal lainnya, gerakan ini harus mempunyai kualitas, kuantitas dan petunjuk. Air sungai yang mengalir dari gunung sangat bersih & jernih. Anda akan mengetahui bahwa pikiran mempunyai kualitas, apakah baik atau buruk, familiar atau mementingkan diri sendiri, membangun atau merusak, positif atau negatif, dan seperti sungai yang kelebihan air, pikiran juga dapat dipenuhi/dibanjiri oleh informasi. Beberapa sungai hanya mengalir dari gunung ke sungai tanpa memberi sumbangsih apapun ke bumi ataupun manusia. Hal ini dapat juga terjadi pada gerak pikir dari pikiran karena tidak mempunyai petunjuk dan tidak teralalu mempengaruhi/berguna bagi siapapun atau apapun petunjuk yang benar akan seperti sungai yang mengalir di kebun buah-buahan dan memperkuat akar pohon – pohon tersebut. Petunjuk dari pikiran sangat berhubungan dengan maksud/tujuan seseorang; hasil yang didapatkan tergantung pada tujuan, kualitas pemikiran, serta kemampuan untuk mempertahankannya.
Jadi dasar dari pikiran adalah pengalaman masa lalu karena itu ia adalah pusat dari emosi. Banyak hewan yang mempunyai tingkat pemikiran tertentu. Anjig dan kucing misalnya, mempunyai pikiran mereka sendiri; mereka juga mempunyai sejumlah kualitas tertentu yang kita sebut ‘pikiran ‘, tetapi binatang tidak memiliki keintelektualan (kecerdasan), yang dalam bahasa arab disebut ‘fikr’ atau ‘berserah’, wawasan/ pengetahuan yang mendalam yang memancarkan cahaya di pikiran kita.para intelektual berkata ‘ semua ini adalah emosimu’; kamu secara emosional terganggu bagaimana anda tahu pikiran anda terganggu kecuali jika ada sesuatu yang menerangi pikiranmu?. Inilah ‘berserah’- pengetahuan/wawasan. Seperti obor, yang sinarnya menerangi hal-hal yang ada disekitarnya.
Pikiran mempunyai 2 aspek/karakteristik yaitu sebagai pemberi petunjuk dan penyimpan data yang digunakan dalam kegiatan manusia seperti dalam teknolgi, ilmu elektronik, bahasa, memasak, mengendarai, dsb. Pikiran ini tidak akan merugikan apabila kita gunakan, karena akan mengingatkan kita akan pengetahuan yang telah kita ketahui sebelumnya. Sebagai contoh, jika saya adalah seorang ahli bahasa dan mengatakan bahwa anda membuat kesalahan grammar, maka anda akan menerima dan berusaha memperbaiki kesalahannya. Hal ini terjadi karena saya adalah pemegang otoritas di bidang ini. Tetapi jika tiba-tiba ada orang yang mengatakan ‘kamu bodoh’ atau ‘saya benci kamu, reaksi anda akan berbeda. Hal ini mengindikasikan bahwa kita harus mengabaikan aspek psikologis dan keindividualitasan kita jika kita ingin memperoleh kehidupan yang rasional dan seimbang..
Jadi individu tidak boleh terbelenggu oleh aspek psikologis pikiran, interaksi antar individu pada setiap budaya yang ada berdasarkan pada nila-nilai etis.
Berbicara tentang sistem sebagai alat dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif, kita harus memiliki pendekatan yang benar, adab yang baik atau etis (kesopanan). Adab mengacu pada sesuatu yang benar dan bernilai. Hal ini berarti keharmonisan yang ada dalam sebuah komunitas yang memiliki kesopanan mengacu pada tetangga, keluarga, orang yang lebih tua, dan yang muda. Akan tetapi sekarang dengan mengatasnamakan kebebasan, keadaannya menjadi terbalik. Anak-anak membantah orang tua dan tumbuh menjadi pemuda yang berkonflik satu sama lain.
Kita terbangun atas tubuh , pikiran dan keintelektualan yang kasar; akal yang memiliki karakteristik kualitas, kuantitas dan pengarah; dan intelektual, sebagai suatu penyimbolan yang sangat halus, yang merupakan kunpulan dari cahaya akal.

Tubuh, pikiran dan intelektual ditambah dengan hal-hal abstrak dalam diri kita, disebut sebagai hidup yang menghasilkan kehidupan pribadi. Setiap orang sering menyangka bahwa “hidup” sama seperti yang sering kita ucapkan tentang “kehidupan”, “hidupnya” dst. Akan tetapi hiup adalah elemen yang tidak tersentuh, tidak terikat, dan tidak terdefenisikan. Akan tetapi tanpa sistem ini maka “saya” tidak akan berfungsi dan tidak akan ada. Hal ini tergantung dari kualitas prisma. Apabila cahaya yang tampil dalam diri seimbang maka akan menampakkan warna pelangi, tapi jika tidak maka warna merah akan lebih dominah.
Pada saat yang sama apa yang muncul dari prisma kita sebut sebagai ‘kepribadian’. Kehidupan murni, terangkum dalam prisma tubuh/pikiran/intelektual, gabungan ketiganya disebut “saya” (aku). Jika mempunyai beban di kaki saya, hal itu akan berefek pada kepribadian saya. Atau jika saya stress maka saya akan menyembunyikannya. Secara umum saya akan berusaha menyembunyikan kesalahan karena kita menyukai kesempurnaan. Kehiudupan murni adalah kesempurnaan dirinya.
Apa yang membuat kita bertindak, kita mengawalnya dengan mengarahkan bahwa kita bergerak dalam sebuah hirarki utama untuk melayani kekompleksitasan “saya” dimana tingkat awal adalah tubuh. Apabila tubuh kita hendak seimbang maka kita cenderung akan mempriotaskannya lebih dulu. Anda ingin merasa seimbang dan sehat (baik), dan anda ingin berfungsi sebagaimana mestinya. Karenanya hirarki bergerak dari level yang kasar ke yang halus (abstrak), kemudian ke yang lebih halus hal ini yang kita sebut keseutuhan sosial seperti makan, pakaian dan papan. Inilah. Inilah keseutuhan pokok kita, hal inilah yang menjadi alasan kemudian untuk memiliki alasan kemudian untuk memiliki kemewahan setelah kebutuhan dasar terpenuhi dengan dalih sosial. Kita akan merasakan sendiri bahwa keseutuhan yang satu terpenuhi dan yang lain terpenuhi tergantung bagaimana kita memaknainya. Sebagai contoh, pernyataan ini terkadang akan memanifestasikan dirinya ke dalam revolusi atau perang, seorang yang lapar dan bertindak akan merangkul senjata untuk memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan hidup. Dan anda tidak dapat mengehentikannya. Itulah sebabnya mengapa sering dikatakan bahwa sepanjang kemiskinan masih melanda dunia kedamaian mustahil tercipta rakyat yang kelaparan dan tidak memiliki tempat berlindung.
Dari model diatas kita dapat memahami perbedaannya, individu yang ada dalam masyarakat, darinya akan lahir kepribadian yang berbeda-beda pula. Kita akan mengatakan bahwa saya berbeda dengan mereka tapi apa arti dibalik ini? Perbedaan ini hanya persoalan suka atau tidak suka, akan tetapi bagaimana kita melihat perbedaan ini kecuali dengan kesadaran atau pengertian kesukaan, kebencian, atau kecintaan di dalam diri kita?.Fakta bahwa kita mengakui, melimpahkan kesalahan pada orang yang berwatak keras mrngimplikasikan bahwa kita mengerti apa kekerasan; ini merupakan benih/potensi atau kesadaran dalam diri kita. Ketika saya mengagumi seseorang yang dermawan, bagaimana saya mengakui kedermawanannya kecuali dengan memaknainya, akar atau benih tersebut juga berada dalam diri saya? Ketika saya mengagumi seorang yang pemberani, atau membenci seorang penakut atau pengecut, bagaimana saya mengerti karakteristik hal tersebut kecuali dengan benih pengetahuan, cahaya atau kesadaran tentang hal tersebut dalam diri saya? perbedaan diantara individu datang dari kehidupan murni yang telah dipengaruhi oleh keadaan yang kompleks disekitarnya, dan darinya muncul sebagai kepribadian individu.
Hidup adalah satu, lebih dari itu adalah interaksi dengan atau aktifitas prisma-prisma, yang mana anda akan menemukan perubahan & perbedaan-perbedaan. Dalam keledoskop kepribadian. Oleh karena itu perbedaan diantara individu berada pada posisi yang kedua, karena yang pertama disebabkan oleh hidup yang satu & sama. Inilah penyatuan dasar dalam sumber penciptaan dan secara esensial hal ini adalah inti Tauhid, paham penyatuan. Hanya ada satu pencipta, dan keseluruhan Ciptaan adalah keterkaitan karena hal tersebut datang dari sumber yang satu dan sama. Dalam esensi tidak ada keterpisahan, tapi jika anda lihat ranting-ranting pada sebuah pohon, tiap ranting-ranting tersebut kelihatannya berbeda.
Apakah arti kemanusiaan? Mengapa ada kesatuan diantara masyarakat?. Pada dasarnya hal tersebut dikarenakan kita berasal dari sumber yang sama dan memiliki esensi hidup dan kesadaran yang sama pula. Hidup seseorang adalah tidak lebih baik dari berikutnya.
Mari kita kembali ke pertanyaan mengapa kita bertindak/berbuat didunia ini. Apa akar dari tindakan kita? Mengapa kita melakukan apapun? Kita mempertanyakan secara hirarki untuk memuaskan kebutuhan kita. Kita berusaha mengerjakannya ketika kita bertindak, hal itu untuk menciptakan keseimbangan, untuk menghubungkan atau menyertakan kebutuhan dan harapan dari yang kita sebut “Saya” dengan dunia luar. Pada tingkat tubuh tersebut, kita ingin menghubungkannya dengan objek/sasaran. Dan tubuh mengerti secara fisik.
Pikiran yang merupakan inti dari emosi, dan secara alami mengalir atau bergerak, berusaha untuk menghubungkan & menyesuaikan diri dengan dunia. Itulah sebabnya mengapa anda menemukan kemiripan dalam mutu komunitas masyarakat (budaya). Ketika anda berkata kita secara emosional tidak cocok, hal tersebut berarti anda mencoba untuk membandingkan, menyesuaikan harapan dan warna emosi anda dengan orang lain, anda boleh berkata ‘saya secara emosional sangat cocok tapi tidak secara intelektual. Yang mana berarti secara emosional, anda mengunggulkan hal yang kurang baik tapi secara intelektual tidak. Dia lebih menyukai musik dan saya tidak demikian. Anda harus menampilkan hal tersebut secara mendalam pada diri anda dan berusaha menemukan entitas tersebut, kompleksitas tubuh/pikiran/intelektual dan bagaimana hal tersebut berusaha dihubungkan pada semua masa di dunia luar. Usaha ini untuk menyeimbangkan, menghubungkan dan menyatukan sebab dari semua tindakan.
Refleksi dari apa yang terjadi adalah ketika ada sebuah penyesuaian antara anda dan dunia luar atau terjadi kekurangan padanya. Apa yang kita sebut bahwa ada sistem pada “Saya” dan ada sistem yang lebih besar lagi di dunia ini, adalah dunia terhadap objeknya, emosi dst. Dan kita selalu berusaha untuk membawa keharmonisan & kesatuan pada dua sistem tersebut. Mari kita mengilustrasikan hal ini dengan sebuah contoh.
Apakah yang disebut bunyi? Kita dapat mendefenisikannya sebagai sebuah bentuk dari ketidak teraturan energi yang ukuran sistem non – compatibility-nya dua atau lebih yang berpengaruh terhadap (superimposed) setiap benda lainnya. Dari point yang ditampilkan energi pada sistem ini yang memiliki pengaruh, hal tersebut merupakan energi yang tidak teratur. Dengan kata lain pada sistem yang berlebihan hubungannya sesuai, tidak menghasilkan suara/bunyi. Kita tidak menyukai bunyi karena kita tidak mnyukai hal yang tidak efesien dan perpecahan (bunyi yang seimbang). Kita menyenangi yang harmonis karena hal tersebut adalah salah satu aspek dan atribut dari penyatuan/kesatuan.
Aksi tindakan merupakan pemikiran yang lebih kasar (nyata), dia/mereka adalah bukti yang nyata atau nampak dari sebuah pikiran. Jika pikiran gugur atau frustasi, maka ia tidak keluar sebagai tindakan. Tidak ada rintangan yang jelas antara tindakan dan pikiran, selama mereka/dia saling berhubungan. Itulah mengapa seorang yang bijaksana mengatakan pekerjaan adalah tergantung/sesuai dengan niat & dan tujuan/maksudnya. Anda tidak dapat memisahkan maksud dari aksinya, jika pemikiran terpisah dari aksinya maka itu berupa ilustrasi saja.
Tindakan merupakan upaya menyesuaikan harapan yang diwarnai oleh tubuh pikiran/intelektual. Manusia akan terus berupaya memperbaikinya sebab tidak ada akhir dari suatu proses dalam merubah diri kita. Sistem akan berjalan terus menerus.
Kita menginginkan kesehatan dan kesempurnaan fisik serta kita menginginkan pikiran yang tenang, kita ingin dicintai ditingkat intelektual, kita menginginkan situasi yang kondusif. Kita ingin menyelesaikan masa lalu dengan berdasar pada apa yang telah kita lakukan dahulu.
Manusia selalu menginginkan perdamaian sebab ia adalah entitas yang dinamis. Sistem tubuh/pikiran/intelektual menginginkan suatu keharmonisan, keheningan bahkan kematian, buktinya adalah setiap orang menginginkan hari libur, meskipun tidak tiap hari, dengan harapan dihari libur akan dapat mengurangi ketegangan fisik & pikiran, hari libur juga dapat meningkatkan kemungkinan adanya penyesuaian antara hasrat & tujuan.
Contohnya, rata-rata keluarga yang sedang berlibur cenderung memperhatikan keluarga dibandingkan atasan atau keuangan mereka. Mereka akan lebih peduli meskipun pada seorang gadis yang sedang naik bis dengan mempersilahkan duduk ataukah meski harus pulang pergi dari kantor ke negara pinggiran New York, tidak perduli.
Selama hari libur, kuantitas berpikir menurun sebab tidak ada perintah yang biasanya tetap dari atasan sehingga dapat terjadi impropisasi pemikiran (memikirkan hal-hal lainnya). Jadi, kenapa kita tidak bisa rilex, santai setiap hari? Bahkan hanya di hari libur, orang tua baru memperhatikan mata hijau anak perempuannya dengan alasan sibuk.
Hari libur juga membuat seseorang cenderung egois dengan berkata “saya suka memberi waktu yang baik bagi anak-anak & mengembangkan masa depan mereka”. Mereka ingin melakukan sesuatu yang lain.
Contohnya, bagaikan air yang mengalir dari karang gunung ke samudra luas, tentunya membutuhkan waktu yang lama.
Sudah melekat pada jiwa manusia untuk menjadi lebih cerdas. Kita semua menginginkan keadaan semula dengan kesucian jiwa itulah mengapa kita semua menginginkan hari libur. Seterusnya, dimana hari libur, pikiran kita terbuka, lebih banyak waktu, energi & kurang khawatir.
Adalah hal yang alami bagi kita untuk berada dalam keharmonisan, untuk berada dalam equilibrium yang kita gambarkan, dalam sistem dinamis yang kita sebut “Alam dan dunia luar”. Bahkan tidak ada pemisahan antara keduanya, mereka bagian, dari ekologi. Pemisahan hanya terjadi dari pandangan individu, dari harapannya, nafs atau diskriminasi intelektual, basqrah.
Untuk menggunakan sistem pemahaman timur, diskriminasi terjadi dikalangan intelektual. Diskriminasinya adalah “fikr”. Fikr adalah datang jika ada “akl” dan kita semua memiliki ‘akl’. Jika kita mengatakan pada seseorang ‘i’ekal’, punya akl atau menggunakan, itu berarti ‘banyak berdiam diri /tidak banyak bicara’. Kata itu berasal dari tali yang dipasangkan pada unta untuk membuatnya duduk, karena jika tidak akan tidak terkontrol. ‘akal’ adalah mesin pada kepala tetap dipakai oleh banyak negara arab, mempunyai asal kata yang sama ‘akala’, ya ‘akalu’ artinya mengikat kaki (dibawah) agar diam, karena ini adalah satu-satunya cara yang bisa membuat pemikiran tentang sesuatu (dengan berdiam diri). Dalam membuat masalah atau memberontak, unta bertindak pada level fisik; karena tidak bisa menghentikan tendangan dan gigitannya, anda harus menundukkannya dan mencoba membaca pikirannya. Apapun itu.
Dalam setiap aspek, kita memulai dari kenyataan, level fisik, level tubuh, dan kita menyelam semakin dalam. Ini adalah hukum, tidak peduli kita suka apa tidak. Semuanya kita bentukkan untuk melihat gambaran.
Kita sudah tiba pada penelitian apa yang menjadi motifasi dibalik semua tindakan kita. Setiap tindakan yang kita ambil adalah untuk mendiamkan diri pada level tubuh/pikiran/intelektual. Pertanyaan muncul secara konstan untuk di netralisasikan oleh jawaban. Kemudian anda menjadi tenang, ini terjadi pada level mental; setiap tindakan yang kita ambil untuk membawa kedamaian pada sistem itu.
Kita terlahir untuk meraih kedamaian, secara umum berbicara selama 20 tahun pertama kita adalah anak-anak. Kita tumbuh secara fisik dan sebaliknya. Biasanya pada 20 tahun kedua, jika masyarakat, lingkungan dan budaya kondusif, kita berusaha menciptakan sebuah keluarga dan juga berusaha mencari nafkah, selama waktu dimana kita mungkin cukup beruntung untuk mempunyai masa dimana ada refleksi dan pertentangan pada diri sendiri sebagaimana pada semua hal. Apakah ini hanya tentang istri dan anak? Siapa saya?. Saya terlahir untuk mati adalah satu-satunya pertanyaan yang bisa kita bagi setiap waktu pada setiap mahluk, tidak respektifnya terhadap semua variabel dan batasan yang lain. Pada saat kita lahir, kita di satu pihak akan lebih dekat dengan kematian. Anak kecil dimana dia 1 jam lebih tua/hidup maka bagi 1 jam mendekati kematian. Apapun itu walaupun sedikit waktu mungkin. Pada kenyataan ini tidak dapat diganti.
Tapi apakah bisa diterima oleh manusia normal bahwa hanya ini yang bisa diterima?. Kita semua terlahir dari hasil pengetahuan, hal pertama yang dilakukan oleh anak adalah menggali, walaupun hanya tempat tidur dan buku atau noda-noda kotoran, tapi pada level ini ia masih belum terasa, ia terlahir dengan hasrat ingin tahu, hal pertama yang ingin dilakukannya adalah menyentuh dan mengambil objek dan alat-alat tertentu kemudian dimasukkannya kedalam mulutnya seperti yang kami katakan sebelumnya. Rasa adalah hal yang paling nyata dari pemikiran. Karena itu bayi memulai dari kenyataan (kasur) dan berpindah pada level yang lebih tinggi (abstrak).
Jadi kita telah mengetahui yang kita inginkan adalah kedamaian. Alasan ‘kematian’ yang kita sebutkan karena itu adalah kedamaian yang utama. Kita datang dari kegelapan rahim dan kembali pada kegelapan kubur dan diantara keduanya bagi kita yang punya cukup waktu dan energi tidak terlepas dari permainan bola, televisi atau kegiatan lainnya setelah bekerja kita bisa bertanya untuk diri sendiri, apa arti dari kesadarn kita? Kita tahu tentang kehidupan yang lebih baik, kita tahu tentang belajar pengetahuan prespektif, tidak ada salahnya dengan hal ini tapi kita ingin yang lebih dari yang kita terima, ;lebih dari yang kita mau ada banyak perluasan dan perluasan. Itu tidak akan pernah berakhir, semakin banyak kita tahu tentang hal, karena tidak ada akhir dari semua ini, tidak ada akhir untuk pencipta yang mana merupakan sumber dari semua pengetahuan.
Kita mengatakan bahwa kita berjalan menuju kedamaian. Kedamaian datang kepada kita dalam seaat, dia hanya berlaku sejenak. Baru saja apa yang pikiran saya tetapkan untuk mencapai suatu tujuan, sasaran berikutnya dengan serta merta ditentukan. Hal ini disebabkan pemikiran itu sendiri bersifat alamiah, dia tidak dapat eksis dalam sebuah kekosongan. Cobalah untuk tidak berpikir? Kita mengambil pil karena kita menyalah gunakan sistem kita, dan arah pikiran telah melebihi batasnya. Seperti sebuah kolam yang luapanya melabih bendungan, kita butuh untuk mengambil langkah-langkah yang tegas, beberapa Buldozer menggunakan “Druggs” untuk menutupi kekurangannya. Ini sangat keras dan tidak menyembuhkan (meringankan). Sekali pikiran terpuaskan maka akan cepat bergerak menuju hasrat berikutnya. Sekali tubuh merasa puas dengan suatu pola pemanjaan maka keinginan lain menyusul, sekali intelektual terpuaskan dalam sebuah kebanggaan, dia akan mencari yang lain, dia tidak dapat berhenti. Kedamaian yang berharga dalam realitas adalah kematian. Tapi energi murni yang terkandung didalamnya yang telah dipudarkan oleh kematian, yang telah datang (diperoleh) dari hidup, yang telah dipengaruhi oleh pikiran dan tindakan selama kita hidup, tidak pernah hilang. Tidak satupun bertambah atau lenyap dalam dunia ini, setiap sesuatu saling bertukar dan berada dalam keseimbangan. Contohnya, penemuan baru yang masih kaku pada suatu benda akan saling bertukaran dengan energi. Dan kita hanya berada pada ujung/puncak gunung dalam penemuan ilmiah dari kesatuan total yang dinamis pada kosmos/alam.
Kita berada pada perubahan & revolusi tetap. Ini adalah ujian kita sebagai tanda-tanda untuk dapat melihat, bergerak, dan menemukan bahwa tidak ada akhir untuk hal-hal tersebut. Kemudian kita mengenal dan mengakui alam nyata ini. Pemikiran setiap manusia adalah sama. Walaupun aspek-aspeknya yang lain mungkin berbeda. Kita semua memiliki rasa benci, cinta, gelisah, takut dan sebagainya. Hanya perluasan dan bagian luar saja pada atribut ini yang berbeda. Keinginannya berbeda dengan anda, keinginan anda sekarang mungkin berbeda dari keinginan anda berikutnya/minggu depan, dan begitu seterusnya. Kualitas tersebut berbeda dengan kuantitas Dunia/bumi adalah satu kesatuan menyeluruh dalam perkembangan dan perubahan yang konstan, tidak pernah berakhir dan masih sederhana dalam menggantikannya.
Sekarang terserah pada anda untuk merefleksikan diskusi kita ini, untuk mengkaji dan menginternalisasikannya, juga anda bisa memulai dari proses penyadarn dan membangunkan kesadaran dari apa yang telah kita bicarakan.



pola kemarahan laki-laki dan perempuan
Para ilmuwan telah mengklaim bahwa kemarahan adalah salah satu dari emosi dasar manusia. Kemarahan juga merupakan ciri khas manusia, baik itu pria maupun wanita.
Percobaan berulang kali telah dilakukan oleh para ahli dan menunjukkan bahwa pria dan wanita memiliki mekanisme yang sama untuk mengekspresikan emosi negatif. Namun, efek kemarahan wanita dan pria dipandang berbeda oleh orang lain.
Seperti yang dikutip dari Genius Beauty, psikologi membuktikan seorang pria yang marah akan membuat kesan kuat pada orang lain dan nampak ditentukan oleh gaya hidup mereka yang aktif. Namun, wanita yang marah, sebaliknya, dianggap sebagai perilaku dan karakter yang tidak pantas.
Kesimpulan yang sama telah dibuat oleh para ahli dalam sebuah percobaan sederhana: Seorang pria dan wanita diminta masuk ke dalam situasi yang akan menuntut mereka untuk marah. Kemarahan ini ditujukan pada atasan mereka sebagai cara menuntut kenaikan gaji.
Kelompok responden tengah menyaksikan percobaan sederhana ini dan kemudian mengevaluasi tindakan pada masing-masing relawan pria dan wanita.
Mayoritas responden merasa bahwa bentuk kemarahan pada pria lebih pada penyampaian sensasi ketegasan, kekuatan, dan tekad. Berbeda dengan penilaian pada wanita, ketika mereka menuntut gaji dengan nada suara yang tinggi memberikan persepsi wanita yang tidak bisa mengontrol diri, histeris dan tidak kompeten.
Penelitian yang dikeluarkan oleh Science Journal juga telah menyimpulkan, wanita cenderung merasa malu untuk menunjukkan kemarahan mereka, sementara pria menganggap hal ini sangat alamiah dan biasa.




terapi ketawa

Benarkah terdapat hubungan, tertawa dapat menghilangkan stres dan mencegah penyakit? Bermacam bentuk senyum dapat kita kembangkan. Bisa karena kenangan indah atau lelucon yang dilontarkan teman anda. Tetapi hal ini sering dilupakan ketika orang mengalami persoalan hidup yang berujung pada stres.
Stres pada saat ini dapat ditimbulkan oleh beberapa sebab dan setiap orang memiliki sebab yang berbeda-beda. Setiap orang pun juga memiliki metode yang berbeda beda dalam mengatasi stres yang dialami.
Stres yang berkepanjangan (kronik) akan menyebabkan sistem kekebalan tubuh (imun) menurun. Akibatnya berbagai penyakit dan kelemahan menurun. Bahkan bisa mengakibatkan penyakit kanker hingga stroke. Mengerikan bukan?

Tetapi kita bisa tenang, karena hal itu bisa dicegah dengan menggunakan teknik “Escape From Stress”. Teknik ini akan meningkatkan kualitas hidup, pencegahan terhadap penyakit yang mematikan, seperti stroke, serangan jantung, kanker hingga gejala neurosis.
Escape from Stress (EFS) adalah sebuah metode yang sering digunakan belakangan ini. Sebuah metode management stres untuk terbebas dari stres bahkan justru mendapatkan manfaatnya. Banyak program yang telah dikembangakan oleh EFS, antara lain: teknik relaksasi, latihan pernafasan dada dan perut, meditasi medis dan terapi tertawa.
Beban hidup dan tuntutan hidup yang harus dipenuhi adalah salah satu faktor stress dan sangat mudah membuat tertawa menjadi barang langka. Padahal tertawa sangat berefek positif pada mental seseorang. Hal yang bisa dilakukan adalah banyak sajian lawak ditayangkan ditelevisi yang bisa membuat anda tertawa.
Dalam dunia psikoterapi, tertawa dapat dilakukan dengan terapi tertawa. Tertawa biasa dan tertawa yang dibuat-buat berbeda dengan terapi tertawa. Terapi tertawa merupakan tertawa yang dimulai dengan tahap demi tahap. Sehingga efek yang dirasakan bagi yang tertawa benar-benar bermanfaat.
Terapi tertawa untuk mengurangi stres sudah banyak dilakukan orang. Tertawa 5-10 menit bisa merangsang pengeluaran endorphine dan serotonin, yaitu sejenis morfin alami tubuh dan juga metanonin. Ketiga zat ini merupakan zat baik untuk otak sehingga kita bisa merasa lebih tenang.
Terapi tertawa merupakan teknik yang mudah dilakukan, tetapi efeknya sangat luar biasa, bahkan dapat menyembuhkan pasien dengan gangguan mental akibat stres berat. Tertawa dalam dunia medis, merupakan obat mujarab ganguan stres atau ganguan penyakit lainnya.
Dari penjabaran diatas dapat di simpulkan bahwa psikologi tertawa memiliki dampak terhadap tubuh kita, antara lain:
Mengurangi stres. Tertawa akan mengurangi tingkat stress tertentu dan menumbuhkan hormon penyeimbang yang dihasilkan saat stress.
Meningkatkan kekebalan. Tertawa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena pada dasarnya tertawa membawa keseimbangan pada semua komponen sistem kekebalan tubuh.
Menurunkan tekanan darah tinggi. Tertawa dapat dipercaya mampu mencegah penyakit, seperti penyakit jantung, karena marah dan takut yang merupakan emosi penyebab serangn jantung bisa diatasi dengan tertawa.




faktor yang mempengaruhi kepribadian

Faktor yang mempengaruhi perubahan dan dinamika kepribadian seseorang di pengaruhi oleh banyak faktor. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya mengenai pengertian dari kepribadian di artikel sebelumnya (klik disini untuk membacanya), maka, meskipun mengalami perubahan, kepribadian merupakan karakteristik yang relatif stabil.
Perubahan dalam kepribadian tidak bisa terjadi secara spontan, tetapi merupakan hasil pengamatan, pengalaman, tekanan dari lingkungan sosial budaya, rentang usia dan faktor-faktor dari individu:
Pengalaman Awal
Sigmund Freud menekankan tentang pentingnya pengalaman awal (masa kanak kanak) dalam perkembangan kepribadian. Trauma kelahiran, pemisahan dari ibu adalah pengalaman yang sulit dihapus dari ingatan.
Pengaruh Budaya
Dalam menerima budaya anak mengalami tekanan untuk mengembangkan pola kepribadian yang sesuai dengan standar yang ditentukan budayanya.
Kondisi Fisik
Kondisi fisik berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kepribadian seseorang. Kondisi tubuh meentukan apa yang dapat dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan seseorang. Secara tidak langsung seseorang akan merasakan tentang tubuhnya yang juga dipengaruhi oleh perasaan orang lain terhadap tubuhnya. Kondisi fisik yang mempengaruhi kepribadian antara lain adalah kelelahan, malnutrisi, gangguan fisik, penyakit menahun, dan gangguan kelenjar endokrin ke kelenjar tiroid (membuat gelisah, pemarah, hiperaktif, depresi, tidak puas, curiga, dan sebagainya).
Daya Tarik
Orang yang dinilai oleh lingkungannya menarik biasanya memiliki lebih banyak karakteristik kepribadian yang diinginkan dari pada orang yang dinilai kurang menarik, dan bagi mereka yang memiliki karakteristik menarik akan memperkuat sikap sosial yang menguntungkan.
Inteligensi
Perhatian lebih terhadap anak yang pandai dapat menjadikan ia sombong, dan anak yang kurang pandai merasa bodoh. Apabila berdekatan dengan orang yang pandai tersebut, dan tidak jarang memberikan perlakuan yang kurang baik.
Emosi
Ledakan emosional tanpa sebab yang tinggi dinali sebagai orang yang tidak matang. Penekanan ekspresi emosional membuat seseorang murung dan cenderung kasar, tidak mau bekerja sama dan sibuk sendiri.
Nama
Walaupun hanya sekedar nama, tetapi memiliki sedikit pengaruh terhadap konsep diri, namun pengaruh itu hanya terasa apabila anak menyadari bagaimana nama itu mempengaruhi orang yang berarti dalam hidupnya. Nama yang dipakai memanggil ,mereka (karena nama itu mempunyai asosiasi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam pikiran orang lain) akan mewarnai penilainya orang terhadap dirinya.
Keberhasilan dan Kegagalan
Keberhasilan dan kegagalan akan mempengaruhi konsep diri, kegagalan dapat merusak konsep diri, sedangkan keberhasilan akan menunjang konsep diri itu.
Penerimaan Sosial
Anak yang diterima dalam kelompok sosialnya dapat mengembangkan rasa percaya diri dan kepandaiannya. Sebaliknya anak yang tidak diterima dalam lingkungan sosialnya akan membenci orang lain, cemberut, dan mudah tersinggung.
Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga sangat mempengaruhi kepribadian anak, sebab waktu terbanyak anak adalah keluarga dan di dalam keluarga itulah diletakkan sendi sendi dasar kepribadian.
Perubahan Fisik
Perubahan kepribadian dapat disebabkan oleh adanya perubahan kematangan fisik yang mengarah kepada perbaikan kepribadian. Akan tetapi, perubahan fisik yang mengarah pada klimakterium dengan meningkatnya usia dianggap sebagai suatu kemunduran menuju ke arah yang lebih buruk.
Sebenarnya masih banyak lagi hal hal yang mempengaruhi kepribadian, tetapi tidak dapat seluruhnya disampaikan di sini mengingat keterbatasan keterbatasan yang ada.

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar anak

Prestasi dalam belajar merupakan dambaan bagi setiap orangtua terhadap anaknya. Prestasi yang baik tentu akan didapat dengan proses belajar yang baik juga. Belajar merupakan proses dari sesuatu yang belum bisa menjadi bisa, dari perilaku lama ke perilaku yang baru, dari pemahaman lama ke pemahaman baru.
Dalam proses belajar, hal yang harus diutamakan adalah bagaimana anak dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan rangsangan yang ada, sehingga terdapat reaksi yang muncul dari anak.
Reaksi yang dilakukan merupakan usaha untuk menciptakan kegiatan belajar sekaligus menyelesaikannya. Sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang mengakibatkan perubahan pada anak sebagai hal baru serta menambah pengetahuan.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa belajar merupakan kegiatan penting baik untuk anak-anak, bahkan juga untuk orang dewasa sekalipun.
Perlunya perhatian faktor lingkungan dapat mempengaruhi proses belajar. Suasana yang nyaman dan kondusif mengakibatkan proses belajar akan menjadi lebih baik. Termasuk juga keaktifan proses mental untuk sering dilatih, sehingga nantinya menjadi suatu kegiatan yang terbiasa.
Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar. Orangtua pun perlu untuk mengetahui apa saja faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar pada anak mereka, sehingga orangtua dapat mengenali penyebab dan pendukung anak dalam berprestasi. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan:

FAKTOR DARI DALAM DIRI
Kesehatan
Apabila kesehatan anak terganggu dengan sering sakit kepala, pilek, deman dan lain-lain, maka hal ini dapat membuat anak tidak bergairah untuk mau belajar. Secara psikologi, gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena konflik juga dapat mempengaruhi proses belajar.
Intelegensi
Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar anak. Menurut Gardner dalam teori Multiple Intellegence, intelegensi memiliki tujuh dimensi yang semiotonom, yaitu linguistik, musik, matematik logis, visual spesial, kinestetik fisik, sosial interpersonal dan intrapersonal.
Minat dan motivasi
Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi merupakan dorongan agar anak mau melakukan sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar lingkungan
Cara belajar
Perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana bentuk catatan buku, pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar.
FAKTOR DARI LINGKUNGAN
Keluarga
Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.
Sekolah
Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.
Masyarakat
Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik, terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.
Lingkungan sekitar
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.
Dari sekian banyak faktor yang harus diperhatikan, tentu tidak ada situasi 100% yang dapat dilakukan secara keseluruhan dan sempurna. Tetapi berusaha untuk memenuhinya sesempurna mungkin bukanlah faktor yang mustahil untuk dilakukan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar